Topik Diskusi Mingguan GMRI : Telik Sandi dan 30.000 Warisan Budaya Indonesia Segera Dikembalikan Oleh Pemerintah Belanda


Topik Diskusi Mingguan GMRI:Telik Sandi dan 30.000 Warisan Budaya Indonesia Segera Dikembalikan Oleh Pemerintah Belanda

Oleh : Jacob Ereste
Wartawan Lepas

Pengembalian sejumlah benda bersejarah suku bangsa Nusantara untuk Indonesia, menurut Sri Eko Sriyanto Galgendu, saat diskusi rutin Senin-Kamis, 29 September 2025, merupakan kepercayaan terhadap pemerintahan Presiden Prabowo Subianto, sehingga dapat melengkapi benda peninggalan sejarah dan budaya suku bangsa Nusantara yang telah bersatu dalam satu Negara Kesatuan Republik Indonesia, sekaligus penanda gerakan kebangkitan kesadaran dan pemahaman spiritual bangsa Indonesia mulai menapak menuju pusat peradaban dunia.

Berdasarkan atas kecerdasan serta kemampuan telik sandi spiritual yang dimilikinya sebagai Wali Spiritual Nusantara, Sri Eko Sriyanto Galgendu mampu memahami sesuatu yang belum terjadi, seperti masa depan dari peradaban dunia yang akan segera bangkit dan berkembang dari Indonesia. Adapun kemampuan telik sandi spiritual itu sendiri — sebagai bagian dari kemampuan dan kecerdasan spiritual menjadi sangat penting untuk memahami sesuatu yang belum terjadi. Setidaknya dalam konteks kebijakan batin atau intuisi diperlukan untuk membaca tanda-tanda alam, sinyal sosial atau energi spiritual yang mampu diproduksi secara tidak kasat mata. Sedangkan kemampuan Sri Eko Sriyanto Galgendu sendiri yang mampu memahami bahasa bumi, lebih mudah untuk membantunya melihat hal-hal yang tidak terlihat, mampu mendengar yang tidak bersuara dan bisa membaca hal-hal yang tidak tertulis seperti ayat-ayat diri yang terdapat dalam diri setiap manusia.

Kemampuan dan kecerdasan serupa ini memang acap kali disalahtafsirkan, sehingga terkesan miring lalu disebut sebagai mistik yang dalam pemahaman yang sempit dan keliru. Padahal, kecerdasan dan kemampuan seperti itu mampu meliputi ranah kearifan lokal, mengurai kandungan filsafat suku bangsa Timur yang tinggi dan mempunyai bobot yang sangat luar biasa. Begitulah pertanda insting kepemimpinan seperti yang dimiliki Presiden Prabowo Subianto, yang kini sangat diperlukan oleh seluruh bangsa Indonesia untuk menata kembali tata kehidupan yang lebih harmoni dalam arti luas, hingga selaras dengan alam dan citra Tuhan Yang Maha Esa, seperti pandangan filosofis bangsa Indonesia yang tertuang dalam Pancasila dan UUD 1945, serta ideologi negara Indonesia.

Setidaknya dalam konteks strategis politik pertahanan dan kebudayaan, kemampuan yang acap disebut sebagai kecerdasan intuisi strategis spiritual untuk menangkap arah peristiwa sebelum segala sesuatu terjadi dapat diantisipasi lebih awal, agar tidak terjebak dalam kemandegan atau kekeliruan.

Diskusi rutin mingguan GMRI Senin-Kamis, 29 September 2025 di Sekretariat GMRI kali ini dihadiri Doel Duantje, Tommy Ardiansyah dan Ahmad sambil menikmati Bakmi Godok Jawa dan Wedang Beras Kencur yang segar. Topik tentang pengembalian benda bersejarah yang akan dilakukan pemerintah Belanda kepada Indonesia pun menjadi bahasan diskusi, semacam pertanda kepercayaan negara asing terhadap pemerintahan Presiden Prabowo Subianto yang mampu mengangkat harkat dan martabat bangsa Indonesia melalui mimbar Sidang Umum PBB ke 80 di New York. Adapun sejumlah benda bernilai sejarah milik bangsa Indonesia yang telah disepakati bersama Raja Belanda Willem Alexander yang didampingi Ratu Maxima terdiri dari 30.000 item warisan budaya Suku Bangsa Indonesia terdiri dari fosil, artefak, dokumen budaya yang akan segera ditindak lanjuti oleh Menteri Kebudayaan, Fadli Zon proses pemulangan semua benda bersejarah itu ke Indonesia.**


Pecenongan, 29 September 2025
—–

Loading

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

error: Content is protected !!