Kepala Desa Peron Antusias Menyambut Program Desa Binaan UNNES
Penulis : Nur Fateah
Dosen UNNES
Pada tahun 2025 ini Universitas Negeri Semarang (UNNES) melaksanakan pengabdian kepada masyarakat skema Pemberdayaan Desa Binaan (PDB) dari Direktorat Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat, Direktorat Jenderal Riset dan Pengembangan Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Kemdiktisaintek). PDB kali ini dilaksanakan di Desa Peron, Kecamatan Limbangan, Kabupaten Kendal, yang mempunyai beberapa potensi unggulan sekaligus permasalahan yang perlu segera diatasi. Terdapat tiga potensi hasil pertanian/perkebunan Desa Peron, yaitu gula aren, kopi, dan buah alpukat.

Ketiga produk pertanian tersebut memang cocok tumbuh di Desa Peron yang terletak di lereng Gunung Ungaran, dengan ketinggian 700-1000 mdpl. Menurut Erna Hermawati, selaku Kepala Desa Peron, gula aren yang dihasilkan petani di Desa Peron rata-rata sekitar 700 ton per tahun. Produk unggulan kedua selain gula aren adalah kopi Robusta. Setiap petani rata-rata menghasilkan kopi basah 1 ton per tahun. Produk pertanian lain adalah buah alpukat jenis peluang yang hasilnya cukup melimpah yaitu sekitar 3.000 ton per tahun. Mantan presiden ke-7 RI Bp. Joko Widodo pun sudah dua kali berkunjung ke Desa Peron, dengan tujuan untuk membantu mengembangkan dan memasarkan produk Desa Peron agar mampu menembus pasar global/ekspor.
Permasalahan lain di Desa Peron adalah sampah yang menumpuk hingga puluhan ton yang tidak ditangani dengan baik. Guna membantu menangani permasalahan Desa Peron, dilaksanakannya program PDB ini didukung penuh Kepala Desa Peron. Tim Pelaksana PDB dengan ketua Prof. Dr. P. Eko Prasetyo, SE., M.Si., anggota pelaksana Dony Hidayat Al-Janan, Ph.D, Yanesti Nuravianda Lestari, S.Gz., M.Gizi, dan Saefurrohman, S.Kom, M.Cs (Unisbank).

Dalam Program PDB ini, tim pelaksana telah memberikan bantuan berbagai teknologi dan inovasi berupa teknologi tepat guna (TTG), antara lain Mesin Pengaduk Gula Aren, Mesin Pembuat Gula Kristal, Mesin Huller Kopi, Incinerator Sampah, dan Tong Sampah Organik & Anorganik. Semua peralatan tersebut telah diterapkan warga Desa Peron dan sangat membantu sekali dalam meningkatan kuantitas maupun kualitas produk sehingga nilai tambah produk meningkat.
Dalam kegiatan ini warga juga diberikan pelatihan membuat aneka makanan dan minuman berbasis potensi desa, antara lain Brownies Kopi Alpukat, Kopi Alpukat, Puding Alpukat dengan Vla Kopi Cokelat, Kopi Rempah Instant, dan Permen Jelly Kopi Alpukat. Khusus kopi rempah instant menjadi olahan favorit , yang dalam waktu dekat akan dilaunching dan oleh Kepala Desa dan diberi merek KHOIRON (Kopi Herbal Peron).

Selain pelatihan aspek produksi, Tim Pelaksana PDB dengan melibatkan mahasiswa memberikan pelatihan dan pendampingan aspek manajemen usaha dan pemasaran, baik pemasaran secara konvensional maupun secara online (digital marketing).
Masih banyak program yang harus dilaksanakan guna mengatasi permasalahan yang ada di Desa Peron, sehingga diharapkan program PDB dari Kemdiktisaintek ini dapat berlanjut hingga tahun kedua dan ketiga (tiga tahun). Oleh karena itu dukungan semua pihak, baik mitra pemerintah maupun mitra sasaran program, serta semua pihak yang terkait sangat diharapkan.**
Semarang, 22 November 2025
——
![]()
