Wamen Viva Yoga: Sekarang Orientasi Transmigrasi Pada Peningkatan Kesejahteraan
MANOKWARI SELATAN-JAYA NEWS COM – Puluhan laki-laki dan perempuan, baik anak-anak maupun dewasa, langsung bergembira menari Tari Tumbu Tanah, begitu Wakil Menteri Transmigrasi Viva Yoga Mauladi tiba di Kampung Muari, Distrik Oransbari, Kabupaten Manokwari Selatan, Provinsi Papua Barat, hari Rabu (17/09/2025).
Kedatangan Viva Yoga yang didampingi oleh Gubernur Dominggus Mandacan, Bupati Bernard Mandacan, dan Wakil Bupati Mesak Inyomusi itu membuat masyarakat senang.
Sebagai Wakil Menteri Transmigrasi, Viva Yoga datang ke sana untuk meninjau kawasan transmigrasi yang ada di Manokwari Selatan. Di kabupaten itu transmigrasi sudah dilakukan sejak tahun 1968 di mana transmigran berasal dari Jawa Barat. Tahun 1972, transmigrasi dibuka kembali dengan menghadirkan orang Purwodadi dan Wonogiri, Jawa Tengah. Gelombang ketiga, tahun 1980 berasal dari Trenggalek, Jawa Timur.
Generasi kedua dari transmigran pada tahun 1980, salah satunya hadir menyambut kedatangan Viva Yoga, ia adalah Kapten Nuryanto. Anak transmigran itu sekarang menjadi Danramil 1808-01 Manokwari Selatan. Dirinya mengungkapkan, dua tahun lagi akan purna tugas.
Dalam sambutan, Viva Yoga mengatakan sekarang orientasi dan paradigma Kementerian Transmigrasi (Kementrans) berbeda dengan masa lalu. Saat ini orientasinya tidak hanya pada perpindahan penduduk namun lebih mengedepankan kesejahteraan. Kesejahteraan kawasan transmigrasi ditujukan tidak hanya bagi kawasan yang masih dalam pembinaan namun juga pada kawasan yang sudah mandiri. “Juga tidak hanya untuk transmigran namun juga masyarakat setempat yang tinggal di kawasan transmigrasi”, ujarnya.
Menurut mantan Anggota Komisi IV DPR itu di kawasan transmigrasi Kementrans dalam merealisasikan program tidak membedakan antara transmigran dengan masyarakat setempat. “Semua menjadi tanggung jawab kementerian”, tegasnya. Dengan paradigma yang demikian maka yang menjadi petani, baik transmigran maupun penduduk setempat yang tinggal di kawasan transmigrasi, akan dibantu. “Demikian juga dalam masalah pembangunan infrastruktur, irigasi, sekolah, dan lain sebagainya”, ujarnya.
Disampaikan kepada jajaran aparat pemerintah provinsi, kabupaten, dan semua yang hadir dalam kunjungan kerja itu, Kementrans dalam membangun kawasan transmigrasi tidak bisa sendirian. Di era pemerintahan Presiden Prabowo Subianto, antar kementerian bersinergi dalam merealisasikan program pembangunan. Hal demikian menurut Viva Yoga menjadi efektif dan efisien. “Dalam membuat program, Kementrans bersinergi dengan kementerian terkait, misalnya bila petani membutuhkan pupuk dan alat pertanian, kita akan berkoordinasi dengan Kementerian Pertanian”, ujar mantan Presidium KAHMI Nasional itu.
Sinergi antar kementerian sebagai langkah mendekatkan pemerintahan Presiden Prabowo dengan rakyat. “Kita harus membantu dan mendengar aspirasi rakyat”, tuturnya.
Dalam kunjungan kerja, Viva Yoga menyerahkan bantuan kepada Pemerintah Papua Barat bantuan anggaran dari APBN Tahun 2025 sebesar Rp10,4 miliar. Dikatakan, dirinya hadir tidak hanya memberikan bantuan namun juga menyerap aspirasi masyarakat.
“Kami datang ke Papua Barat dengan senang hati dan bersuka cita bertemu dengan saudara-saudara”, ucapnya. “Dalam kesempatan ini Kementrans membantu
Dalam pembangunan gereja”, tambahnya. Pembangunan gereja disebut agar warga di sana bisa beribadah dengan lebih nyaman. Viva Yoga berpesan agar para jamaah mendoakan Presiden Prabowo selalu diberi kekuatan dan kesehatan dalam mengemban amanat bangsa dan menjaga NKRI. “Bagi Presiden Prabowo, Tanah Papua adalah tanah harapan dan masa depan bangsa”, tuturnya.**
Pers Rilis
—-