Membangun Semangat Baru PKBM Indramayu: Kiprah Bunda Emil Lewat Revitalisasi Data dan Kearifan Lokal
INDRAMAYU-JAYA NEWS COM – Senyum sumringah tampak di wajah Hj. Emilia Kusnandar, S.Pd., MM, yang akrab disapa Bunda Emil. Kepala Bidang PAUD dan PNF Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Indramayu ini baru saja menorehkan langkah penting dalam perjalanan kepemimpinannya. Ia mengikuti Seminar Diklat Pelatihan Kepemimpinan Administrasi (PKA) Angkatan III yang digelar oleh Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BPSDM) Jawa Barat.
Pelatihan ini berlangsung sejak 20 Mei hingga 10 September 2025, dengan puncak kegiatan seminar pada 9 September 2025. Bertempat di kantor BPSDM Jawa Barat, pada momen itu Bunda Emil memaparkan gagasan perubahan dalam Seminar Rancangan Aksi Perubahan Kinerja Organisasi PKA.
Melalui laporan aksi perubahan yang ia susun, Bunda Emil mengangkat judul: “Optimalisasi Kapasitas PKBM melalui Revitalisasi Data dan Kewirausahaan Berbasis Kearifan Lokal pada Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Indramayu.”
“PKBM adalah ruang belajar masyarakat. Di sana, potensi lokal bisa tumbuh, asal kita mampu mengelolanya dengan baik. Karena itu saya ingin menghadirkan inovasi berbasis data yang akurat dan pemberdayaan kewirausahaan dari kearifan lokal kita sendiri,” tutur Bunda Emil.
Dalam prosesnya, Bunda Emil mendapat arahan dan bimbingan dari mentor, Dr. H. Caridin, S.Pd., M.Si., Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Indramayu. Ia juga mendapatkan pendampingan intensif dari coach, Ruly Trilenggono, ST., MT. Sementara penguji yang menilai gagasan dan aksinya adalah Dra. Reni Ambar Sari, MM.
Salah satu langkah nyata yang diwujudkan Bunda Emil adalah penyusunan modul “Kewirausahaan Berbasis Kearifan Lokal.” Modul ini disiapkan bukan hanya untuk satu lembaga, tetapi akan dibagikan secara gratis ke seluruh PKBM se-Kabupaten Indramayu. Harapannya, para warga belajar di PKBM memiliki bekal keterampilan yang sesuai dengan potensi daerahnya, sehingga bisa berkarya dan berdaya.
Perubahan ini tidak berhenti di atas kertas. Dalam enam bulan ke depan, penguji dari BPSDM, Dra. Reni Ambar Sari, MM, dijadwalkan akan datang langsung ke Indramayu. Kunjungan tersebut bertujuan untuk melihat sejauh mana aksi perubahan ini telah membawa dampak bagi PKBM.
“Insya Allah saya juga akan membawa program ini ke PKBM Al-Zaitun, dan semua PKBM akan diundang. Kita akan buat kegiatan bersama, lomba-lomba, serta bazar. Bukan sekadar ajang hiburan, tapi wadah untuk menunjukkan karya nyata warga belajar kita,” tambahnya penuh semangat.
Langkah Bunda Emil ini menjadi bukti bahwa pendidikan nonformal bukanlah jalur kedua, melainkan ruang yang kaya inovasi untuk mencetak masyarakat mandiri. Dengan revitalisasi data yang lebih tertata dan semangat kewirausahaan berbasis kearifan lokal, Indramayu tengah menyiapkan generasi pembelajar yang lebih tangguh dan berdaya saing.**
Dr. Ali Aminulloh, S.Ag. M.Pd.I. M.E.
—